Pendakian Gunung Prau 2.565 mdpl Tapal Batas 3 Kabupaten
|
Welcome Dieng Plateau |
Gunung Prau atau Prahu memang pendek, kadang hanya dilirik sebelah mata oleh pendaki Indonesia, tapi coba rasakan sensasi dalam pelukannya, gunung yang terkenal dengan sebutan Gunung Seribu Bukit.
Hanya memiliki ketinggian 2.565 mdpl, memang tergolong pendek dan juga tidak terkenal seperti gunung2 disekitarnya, ada Sindoro,Sumbing, Slamet, Unggaran, dll. Tapi gunung ini memiliki pesona tersendiri yang tidak kalah dengan gunung2 yang lebih terkenal dikalangan pendaki Indonesia.
Karena bentuk gunung ini memanjang, jadi secara administratif Gunung Prau yang berada di Dataran Tinggi Dieng ini meliputi wilayah Kab. Banjarnegara, Kab. Wonosobo, Kab. Batang dan Kab. Kendal. Di Campa reannya pun terdapat patok batas wilayahnya.
Gunung ini dapat ditempuh melalui beberapa Jalur Alternatif Pendakian. Lewat Jalur utara, bisa melalui Kabupaten Kendal, Semisal dari Desa Kenjuran yang berada di Kecamatan Sukoreja. Jarak tempuh perjalanan kurang lebih 6 Jam.
Alternatif lain jalur pendakian bisa dilakukan melalui Jalur selatan, yaitu lewat Dataran Tinggi Dieng atau Desa Patak Banteng. Jalur inirelatif lebih singkat, hanya sekitar 2-3 Jam perjalanan yang jalurnya lumayan terjal. Dan ... taraaa jalur inilah yang menjadi pilihan kami untuk mendaki pada 20-21 September 2014 kemarin :)
Track log diatas adalah hasil tracking dari awal start pendakian sampai turun. Untuk lebih jelasnya lihat dibawah mengenai waypoint-waypoint yang terdapat pada track log diatas.
DESA PATAK BANTENG
Perjalanan panjang dari Cepu 19 September 2014 jam 9 malam dan kami tiba di Wonosobo 20 September 2014 jam 12 siang. Karena rehat dulu di beberapa tempat.
Menuju Desa Patak Banteng dapat dicapai dari kota Wonosobo. Jalur ini yang kami pilih, mengingat jarak tempuh yang singkat untuk sampai ke camp areanya sekitar 3 jam saja.
|
POS I : Sikut Dewo |
POS I
Pos 1 ditandai dengan papan nama "Sikut Dewo" wuiihhh sikutnya dewa kayak apa ya? Ya mungkin kayak di sini lah ya. Pos 1 Gunung Prau tidak seperti kebanyakan gunung pada umumnya, mengingat ketinggian gunung tidak seberapa, wajar saja kalau dari Pos 1 ini suasana kota masih bisa nampak, bahkan deru kendaraan dan adzan pun sayup-sayup masih terdengar.
POS II
Kira2 berjalan 1 jam yang tidak ada bonusnya, sampailah di Pos II, kondisi pos tidak terdapat bangunan berupa shelter ataupun pondokan
POS III
Tidak jauh dari Pos II sampailah di Pos III, kondisi sama seperti Pos II, tidak terdapat bangunan. Dari Pos III ke camp Area sudah tidak jauh lagi dan jalurnya semakin terjal, lumayan buat menguras tenaga yang kurang tidur nih. Adrenalin yang terpacu seakan bisa ditenangkan oleh bunga-bunga kecil yang bermekaran di sepanjang trek sempit dan curam. Apalagi kami tiba di jalur ini menjelang senja, jadi panorama semakin manis dan eksotis.
|
My Lovely Team : NGAKAKPALA |
CAMP AREA GUNUNG PRAU
|
Di belakangku ituuu semua tenda, semua manusia , banyaknyaaaa :D |
Saya menyebutnya demikian, karena tempat inilah tujuan utama para pendaki, dari camp area ini kita dapat melihat tanpa halangan (kalo ga ada kabut) Gunung Sindoro Sumbing di depan mata, dan dikejauhan Gunung Merapi & Merbabu. Kami tiba di area ini tepat ketika adzan maghrib berkumandang ( Heloo .. sumpah adzannya bener-bener kedengeran dari sini). Ketika kami sampai ratusan tenda sudah berdiri, maklum Gunung Prau memang jadi pilihan utama bagi para pecinta alam di sekitar Dieng Plateau untu menghabiskan weekend. Ehhhh tapi jangan salah, banyak juga yang dari luar provinsi bahkan dari luar pulau lho. Karena meskipun tingginya tidak seberapa, tapi pemandangannya itu lho, kereeeennnn banget. Apalagi ketika pagi tiba. Kami mendirikan tiga tenda, menunaikan ibadah sholat, makan daaan,,,,,,, melihat bintang. Asli, keren banget.
|
Kenal nggak kenal asal bawa bendera IPM, ajak foto aja daaahh :D |
AREA PADANG SABANA & BUKIT TELETUBIES
Pagi tiba. Apalah yang jadi tujuan para pendaki kalau bukan melihat sunrise dan melihat awan-awan bermunculan laksana di negeri impian. Moment foto-foto, sudah pasti :D Pemandangan yang benar-benar luar biasa. Berbagai puncak seolah saling berlomba untuk terlihat lebih tinggi. Begitu indah, begitu rapi ciptaan Sang Illahi. Setelah puas berfoto-foto, kemudian perjalanan turun. Jalur turun tidak melewati jalur naek, tapi melewati Padang Sabana, Bukit Teletubies, Menara Repeater dan berakhir di Desa Dieng Kulon.
MENARA REPEATER
Kira-kira berjalan sekitar 1 jam, sampailah di Menara Repeater milik pemerintah kab Jawa Tengah, ada yang punya perhutani, operator seluler, dll.
DESA DIENG KULON
Dari Menara Repeater, menuju Desa Dieng Kulon sekitar 1 jam, dengan jalur menurun terus dengan jalur bervariasi dari terjal hingga landai. Dari sini juga dapat melihat Komplek Candi Arjuna Dieng yang terkenal itu.
TELAGA WARNA
Jalan lupa mampir ke Telaga Warna
---------------------------------------------------------------------------------------------------
0 komentar: