WISATA KOTA TUA JAKARTA
Yeaayyy ... akhirnya , kesempatan untuk mengunjungi kota kelahiran datang lagi. Kali ini saya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk jalan-jalan. Tujuan saya pastinya .... KOTA TUA JAKARTA. Yups , saya memang mencintai tempat-tempat yang penuh nuansa sejarah.
BAGAIMANA AKSES MENUJU KE SANA ?
Banyak sekali aksesnya. Saya sarankan yang termudah- commuter line. Naiklah commuter line dengan tujuan Jakarta Kota. Juga terdapat halte bus TransJakarta khusus untuk Jakarta Kota. Untuk kereta dari Bekasi ke Jakarta Kota, hanya 30 menit saja.
Harga tiket commuter line: Rp3.500,00
Harga TransJakarta: Rp3.500,00
Atau kalau kamu sedang ingin benar-benar menikmati jakarta naiklah BAJAJ. :D Yapss .. bajaj.
Untuk kali ini, saya banyak mengutip wikipedia.org untuk mengetahui betapa menyenangkannya belajar sejarah dengan melihat langsung!
Kota Tua Jakarta terbentang seluas 1,3 kilometer persegi di antara Jakarta Utara hingga Jakarta Barat. Mendapat julukan "Permata Asia" dan "Ratu dari Timur" pada abad ke-16 oleh pelayar Eropa karena dianggap sebagai pusat perdagangan untuk Asia, yang lokasinya strategis dengan sumber daya yang melimpah.
Ketika anda ke sini menggunakan kereta, anda akan turun di Stasiun Jakarta Kota atau Stasiun Beos.
Stasiun ini adalah satu dari sedikit stasiun di Indonesia yang bertipe terminus (perjalanan akhir), yang tidak memiliki kelanjutan jalur. Banyak versi tentang makna Beos, yang pertama Beos adalah kependekan dari Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschapij (Maskapai Angkutan Kereta Api Batavia Timur), sebuah perusahaan swasta yang menghubungkan Batavia dengan Kedunggedeh. Versi lain, Beos berasal dari kataBatavia En Omstreken, yang artinya Batavia dan Sekitarnya, di mana berasal dari fungsi stasiun sebagai pusat transportasi kereta api yang menghubungkan Kota Batavia dengan kota lain seperti Bekassie (Bekasi),Buitenzorg (Bogor), Parijs van Java (Bandung), Karavam (Karawang), dan lain-lain.
Stasiun Beos merupakan karya agung Ghijsels yang dikenal dengan ungkapan Het Indische Bouwen yakni perpaduan antara struktur dan teknik modern barat dipadu dengan bentuk-bentuk tradisional setempat. Karya beliau lainnya yang anda dapat lihat adalah gedung Departemen Perhubungan Laut di Medan Merdeka Timur, Rumah Sakit PELNI di Petamburan yang keduanya di Jakarta dan Rumah Sakit Panti Rapih di Yogyakarta. Dari stasiun Beos, anda tinggal berjalan lurus saja untuk masuk ke area Kota Tua
Inilah ikon Kota Tua, Museum Fatahillah. Nama resminya adalah Museum Sejarah Jakarta. Nama Fatahillah menjadi terkenal karena museum ini berlokasi di Jalan Taman Fatahillah no. 1. Dulunya tempat ini bernama Staadhuis. Museum Sejarah Jakarta saat ini sedang dalam tahap renovasi dan akan dibuka kembali pada Januari 2015. Museum ini adalah salah satu dari beberapa museum yang ada di kota Tua. Cobalah untuk masuk ke Museum Wayang yang terletak di seberang, Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia, Museum Syahbandar, dan Museum Bahari.
Rata-rata tiket museum adalah Rp5.000,00.
Semua museum libur pada hari Senin dan buka hanya hingga pukul 3 sore.
Semua mengenal kerak telor sebagai makanan khas Jakarta atau suku Betawi, namun, apakah anda tahu Selendang Mayang? Selendang Mayang adalah es.
Minuman ini sering disajikan pada Lebaran Betawi dengan label "minuman Betawi jadul". Tidak hanya menyegarkan, es Selendang Mayang juga mengurangi rasa lapar karena dibuat dengan bahan dasar tepung beras. Beberapa penjual di kota tua membuat minuman ini dengan bahan dasar tepung hunkwe dengan alasan lebih mudah dan efisien. Harga es selendang mayang: Rp5.000,00
FOTO DULU
Fasilitas ini sering digunakan untuk foto sebagai bukti pernah mengunjungi Kota Tua. Sepeda jadul dan topi untuk wanita seperti masa 1800an. Dengan dua puluh ribu rupiah, anda dapat menggunakan sepeda ini berboncengan selama 30 menit.
Beberapa ikon menarik lainnya adalah tokoh-tokoh zaman dahulu yang dihidupkan oleh seniman jalanan. Mereka berdandan menyerupai pejuang dan masyarakat zaman dahulu. Anda dapat berfoto bersama mereka dan memberikan uang seikhlas anda. Ada pula pertunjukkan pantomim yang dapat menghibur secara gratis.
TELUSURI KESELURUHAN TEMPAT
Kota Tua tidak hanya sebatas lapangan besar di depan Museum Fatahilah. Berjalanlah kaki lebih banyak, menyusuri gang-gang antara bangunan tua. Anda mungkin saja menemukan pameran gratis, pusat pernak-pernik, restoran, dan bangunan-bangunan usang. Semuanya pas untuk diabadikan dengan kamera.
[]Lovalia
0 komentar: