Wisata bahari Lamongan ( WBL )

10.23 Unknown 0 Comments


Pintu Masuk Awal
Ini ketiga kalinya saya ke WBL . Dulu pertama kali saat masih SMP, tahun 2006 dan tahun 2012 saya bersama kawan-kawan satu Jurusan Design Grafis. :) dan kali ini saya bersama kakak saya yang paling unyuu :D 

Kami berangkat naik motor.

Terletak di pesisir utara Pantai Jawa, tepatnya di kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan – Jawa Timur, Wisata Bahari Lamongan (WBL) menawarkan oase tersendiri bagi wisatawan. Berdiri sejak tahun 2004 sebagai hasil pengembangan objek wisata yang telah ada sebelumnya, yaitu Pantai Tanjung Kodok. Memadukan konsep wisata bahari dan dunia wisata dalam areal seluas 11 hektare, WBL siap memanjakan pengunjung dengan konsep one stop service mulai jam 08.30-16.30 WIB setiap harinya. Didukung pula dengan hadirnya 3 wahana baru setiap tahunnya. Selain itu tersedia pula fasilitas pendukung seperti Pasar Hidangan, Pasar Wisata, Pasar Buah dan Ikan serta fasilitas umum lain seperti Masjid, Klinik, ATM, Tempat Menyusui Ibu & Bayi, Toilet, Free WIFI, Tempat Parkir dan lain sebagainya. Terhubung dengan Tanjung Kodok Beach Resort dan Maharani Zoo & Goa, menjadikan perjalanan wisata anda semakin nyaman, lengkap dan berkesan.

Berangkat dari rumah cuaca sudah menampakkan akan mendung, kami sih berharap biar mendung saja asal tidak hujan he..he..he..., biar kalo di WBL nanti gak panas. Berangkat dari rumah jam 09.00pagi, sampai WBL sekitar jam 12 an. Karena di jalan kami sempat terjebak hujan.

Rumah Kucing
Akhirnya begitu kami sudah berhasil mendapatkan tiket kamipun masuk ke WBL dengan gelang khas melingkar dipergelangan tangan :-D. Di balik pintu masuk kami langsung disuguhi “monumen” selamat datang berupa balok tulisan WBL yang udah diwarnain (dulu masih warna coklat tok). Setelah menyandera seorang pengunjung WBL yg lain untuk memfoto2 kami, kamipun menuju rumah kucing. Kucing-kucingnya kali lebih banyak dan bersih bersih 




Nampaknya kakak ingin menikmati semua wahana yang ada di sini. Puas dari rumah kucing kami menuju rumah sakit hantu. Di wahana ini, ngantrinya cukup padet. Kayaknya cukup gak pantas deh…melainkan sangat padet. kami mesti ngantri lamaaaaa banget agar bisa masuk ke wahana ini. Sesampainya didalam, kamipun berteriak teriak gak karuan. Bukan karena takut, melainkan sebagai pelampiasan dari sgala penat (Dari pada lari kehutan?).

Sekeluarnya dari wahana rumah sakit hantu, kamipun meneruskan petualangan di wahana-wahana berikutnya. Gak perlu diceritain detainya. Silakan baca sendiri daftar wahana yang termasuk dalam DOMAT dibawah ini:

Rumah Kucing
Galeri Kapal Dan Kerang
Sarang Bajak Laut
Goa Insektarium
Permainan Air
Playground Remaja
Playground Pasir
Kolam Renang Air Tawar
Kolam Renang Air Laut
Waterboom
Kano
Anjungan Wali Songo
Bioskop 3 Dimensi
Rumah Sakit Hantu
Rotary Coaster
Samba Jet
Mini Columbus
Mini Train
Arena Bermain
Tembak Air ( IBL )
Merry-Go-Round
Mini Bumper Car
Mini Bumper Boat
Arena Mengemudi
Motocross / 2 lap ( Max. 50 kg )
Tagada
Planet Kaca
Tembak Ikan
Taman Berburu
Paus Dangdut
Jet Coaster
Bumper Car
Space Shuttle
Rodeo
Bioskop Desperado

WBL dari atas

Sedangkan utnuk wahana yang bayar lagi (di luar paket DOMAT) bisa diliat dibawah ini:

Arena Panahan ( NEW ) Rp. 5.000,-
Zona Perang/4 koin ( NEW ) Rp. 5.000,-
Istana Hantu/4 koin ( NEW ) Rp. 5.000,-
Arena Foto Cowboy ( NEW ) Rp. 5.000,-
Kereta Andong ( NEW ) Rp. 5.000,-
Soccer/4 koin ( NEW ) Rp. 5.000,-
Big hammer/4 koin ( NEW ) Rp. 5.000,-
Boxing/4 koin ( NEW ) Rp. 5.000,-
Arena Ketangkasan/kupon Rp. 1.000,-
Video Games/4 koin Rp. 5.000,-
Flying Fox/org ( NEW ) Rp. 20.000,-
ATV Rp. 10.000,-
Kiddie Ride/4 koin Rp. 5.000,-
Sepeda Air/5 menit Rp. 7.000,-
Ski Boat/org Rp. 10.000,-
Long Boat/org Rp. 20.000,-
Speed Boat/max. 4 org Rp. 100.000,-
King Donut Boat/paket/max. 5 org ( NEW ) Rp. 150.000,-
Banana Boat/paket/max. 5 org Rp. 175.000,-
Perahu Tradisional/org/max. 10 org Rp. 10.000,-
Blue Eagle/jam/max. 10 org Rp. 2.500.000,-
GoKart/1 Lap Rp. 14.000,-
GoKart/2 Lap Rp. 25.000,-


Selain wahana-wahana diatas, WBL juga melengkapi dengan beberapa fasiltas yang sangat bermanfaat diantaranya musholah, klinik, tempat menyusui dan gelanggang olahraga biar body tetep fit seperti yang diperagakan teman saya disamping (yang terakhir bcanda ;P).

Nah, sekarang lanjut lagi keperjalanan kami, …Setelah puas bernarsis ria di WBL kamipun bersiap meninggalkan tempat wisata ini tapi sebelumnya, kami sempatkan untuk berbelanja di pasar yang terletak disebelah kiri pintu keluar. Disana banyak kita jumpai toko2 uang menjual pernak pernik berbau WBL mulai dari topi, tas dan aksesories lainnya. 

Yap, demikianlah akhir dari petualangan kami di WBL. Buat teman-teman yg berencana ke WBL, jangan lupa jaga stamina agar selama berpetualang bisa terus semangat karena banyak wahana yang menanti disana. Saat ini juga terlintas keinginan untuk kesana lagi. Hiks, kapan ya….

Sebagai tambahan, Pemkab Lamongan sepertinya berhasil nih dalam hal memajukan sektor pariwisata. Semoga bisa menjadi contoh buat kota kota yang lain di Jawa Timur. Karena Lamongan ini termasuk kota dengan pilihan tempat wisata yang beragam lho. Bakal saingan ma Malang nih


Lovalia
Memories With My Brother : Kak Abi :D

0 komentar:

Wisata Blora : Wisata Gunung Manggir Todanan

04.00 Unknown 0 Comments


Bukan Sarangan ... Bukan Puncak ... Bukan Luar Negeri
Ini alam Todanan - Blora Mustika
Todanan hijau dan asri
Semangat Ahad ! ! ! 
Wisata ke Manggir ini saya peroleh ketika mengisi TM 1 IPM Todanan kemarin.
Pagi ini banyak sekali agenda yang harus dikerjakan . Setor tugas kuliah, Muskab KNPI, TM 1 IPM Todanan. Usai sidang KNPI hari ini kami ( Saya dan Selamet ) langsung cabut ke Todanan. Sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Umum PD IPM Kabupaten Blora kami akan mengisi beberapa materi di Pelatihan Kader Taruna Melati 1 PC IPM Todanan. Tempatnya di daerah Pelem Sengir  ... saya tidak tau itu daerah tempatnya di mana (-__-).
Lelah pasti ... karena rumahku - Sebuah desa di kecamatan Kedungtuban- jauh sekali dari Todanan. Perjalanan saya tempuh dengan naik sepeda motor.Dari rumahku sampai Cepu kurang lebih 40 menit. Cepu sampai Blora kurang lebih 1 jam. Blora - Todanan-Pelem Sengir kurang lebih 3 jam. ( -_- ) . Mungkin karena perjalanan kami disertai gerimis makanya jadi lebih lama. 
Meskipun jauhnya teramat sangat tetapi saya selalu bersemangat setiap mendapat kesempatan berkunjung ke Todanan. Karena alamnya masih sangat asri , struktur alamnya, logat bahasa penduduknya, keramahannya sangat mengingatkan saya pada kampung halaman Ummi - Wonogiri. Kekecewaan gagal pulang kampung liburan kali ini pun sedikit terobati.
Sedari berangkat kemarin sore, saya sudah memperhatikan sebuah bukit ( atau gunung ? - mbuh )... yang oleh penduduk setempat disebut Gunung Mangir. Jika dibandingkan dengan Bukit Kedinding di desa Ngraho Kedungtuban sangat jauh sekali bentuknya. Bukit kedinding berbentuk sebagaimana gunung pada umumnya, tersusun dari 3 bukit dengan struktur segitiga yang jelas puncaknya. Berbeda sekali dengan Gunung Manggir ini, lebih menyerupai sebuah tembok lurus dengan sebuah bagian agak tinggi  yang tidak berada di tengah melainkan agak ke ujung bagian bukit. 
Pemandangan alam Todanan dari atas Gunung Manggir
Karena Selamet sudah pulang terlebih dahulu maka ketika saya pulang siang harinya saya menyempatkan mampir di bukit ini. Hujan rintik-rintik menemani petualangan saya.
Obyek Wisata Gunung Manggir Blora merupakan obyek wisata alam berupa pegunungan dan terdapat Goa yang lokasinya terletak di perbukitan Manggir, desa Ngumbul Kecamatan Todanan, + 38,5 km daerah barat dari kota Blora atau + 3,5 km ke arah barat dari obyek wisata Goa Terawang. 
Obyek wisata gunung manggir berada di perbukitan batuan kapur dengan ketinggian +/- 250 m dari permukaan laut.obyek Wisata Gunung Manggir Blora luas areal +/- 4 Ha. Obyek wisata gunung Manggir juga terdapat Goa yang letaknya berada di dekat puncak gunung Manggir dengan mempunyai tiga trap atau tingkatan yaitu : Trap atas/ trap pertama , trap tengan dengan kedalaman +/- 15 m, dan trap bawah mempunyai kedalaman +/- 7 m. Didalam goa ini terdapat stalaktit dan stalakmit yang unik dan menarik. 
Tanahnya tanah Kapur
 Di Obyek wisata gunung Manggir disamping terdapat goa Manggir juga terdapat goa Mangklih yang letaknya terdapat dibagian utara gunung tersebut yang didalamnya terdapat mata air (sendang). untuk mencapai obyek wisata Gunung Manggir dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua atau empat. dari jalan aspal kearah goa + 1 km melewati jalan kampung dan jalan setapak. Puncak gunung Maggir memiliki tanah terbuka +/- 5 m2, apabila kita melihat dari sini kesegala arah akan tampak pemandangan yang mengesankan, begitu indah dan menawan Obyek Wisata Gunung Manggir Blora.
Lovalia 
Tambahan referensi beberapa sumber

0 komentar:

"TITISAN DAHLAN" PUTRA PUTRI MUHAMMADIYAH >TIDAK BERDARAH RUPIAH<

20.13 Unknown 0 Comments


Keikhlasan merupakan suatu hal yang sangat sulit untuk diraih. Padahal ia adalah salah satu syarat diterimanya amal seorang hamba. Oleh karenanya, kita perlu sering-sering mendapatkan nasihat tentang keikhlasan ini.
MI Muhammadiyah Sudung

Sore tadi hujan demikian derasnya ... dan memang dari tadi malam saya sudah berfikir betapa beratnya jalan esok hari yang harus saya lalui menuju ke sekolah tempat saya membagi ilmu.
Terbayang jalan berlumpur yang harus saya lalui esok hari. Jalan setapak yang sedari dulu memang buruk , kini bertambah menjadi sangat buruk karena adanya perbaikan. Tidak hanya batu-batu licin tapi juga lumpur yang mengerikan harus saya lalui sepanjang 2 kilometer untuk sampai ke sekolah kami. Dan benarlah .. hari ini sungguh ... parah sekali ... :(
MI Muhammadiyah Sudung
Ya jalan setapak yang sedari dulu memang buruk harus saya lalui setiap pagi untuk menunaikan janji yang saya junjung sejak 10 tahun lalu. Janji Pelajar Muhammadiyah ( butir ke enam lebih tepatnya) : "Sanggup meneruskan amal usaha Muhammadiyah" . Sekolah tempat saya mengajar memang sebuah MI  Muhammadiyah satu-satunya di desa kami. Bergelut menjaga eksistensi di era sekarang memang perjuangan ekstra keras. Terlebih dalam satu desa kami harus "bersaing" dengan 7 sekolah lainnya (SD & MI). Karena itulah saya tidak ingin kehilangan 1 hari pun untuk tidak mengajar anak-anak ini.
Saya mencintai sekolah ini .. mencintai seluruh elemen di dalamnya . Dan darah Ahmad Dahlan yang menetes dalam jiwa perjuangan membuat saya tidak pernah berfikir untuk membandingkan nilai materi yang saya dapat. Ya ... para titisan Dahlan .... anak-anak Muhamamdiyah seharusnya memang tak berdarah rupiah ... :)
Saya tidak boleh mengeluh .. Jiwa saya jiwa muda .. Alangkah malu jika saya harus mengeluh . Malu kepada mereka yang sudah lebih dulu berjuang dari masa muda hingga masa tua . TIDAK ... sedikitpun tidak kuhalalkan diriku untuk mengeluhkan keadaan ini :)
Bukankah setiap janji adalah hutang yang harus dibayar ? 
Ya .. aku belum bisa memberikan apa-apa kepada Muhammadiyah selain sebuah keikhlasan pengabdian.
Mereka Semangatku
Pengabdian dan keikhlasan adalah dua makna kerja yang saling berhubungan. Pengabdian tanpa keikhlasan akan membawa bencana yang tiada akhir. Keikhlasan tanpa dibarengi dengan pengabdian adalah usaha yang teramat sia-sia. Karena akan menimbulkan ocehan kosong yang banyak membuang energi.

Keikhlasan sangat di perlukan dalam pengabdian, karena dengan keikhlasan pengabdian akan menjadi berguna dan bermanfaat bagi semua orang. Namun sebaliknya pengabdian tanpa keikhlasan yang ada hanya sifat iri dan dengki serta menghalalkan segala cara dalam memberikan pelayanan dalam pengabdiannya.

Keikhlasan ataupun ketulusan di jaman kekinian sangat jarang bahkan terhitung langka karena jaman kekinian yang menjadi pengabdian adalah nafsu. Dengan nafsu maka manusia menjual semua harga dirinya tanpa memikirkan akibat yang ia korbankan demi nafsunya. Karena bila nafsu sudah berbicara maka yang ada adalah penyimpangan dalam pengabdian. Sehingga begitu banyak masalah dan kasus yang terjadi di depan matanya.

Jadi Pengadian dan keikhlasan sangat di butuhkan pada setiap perbuatan karena akan memberikan suasana yang damai dan tentram sehingga tercipta kesejahteraan dan kemakmuran dalam segala hal karena pengabdian yang berdasar pada keikhlasan.

Bukan sebaliknya pengabdian hanya di jadikan batu loncatan untuk mendapatkan harta yang berlimpah serta kekuasaan yang tiada batas dan hukumnya.
seandainya negeri ini dapat menampilkan manusia-manusia yang mengabdikan dirinya untuk negara secara ikhlas dan tulus maka kemiskinan, kesenjangan sosial akan hilang yang ada pemerataan dan keseimbangan bagi seluruh warga negaranya tanpa terkecuali. Semoga Indonesia kedepan mempunyai pemimpin, guru dan jiwa-jiwa yang mengabdiakan dirinya secara tulus dan Ikhlas sehingga tercipta kemakmuran yang kita cita-citakan. Wallahu bishawab
Seperti kalimat indah berikut ini :

“Amal tanpa keikhlasan seperti musafir yang mengisi kantong dengan kerikil pasir. Memberatkannya tapi tidak bermanfaat.”
#Ibnul Qoyyim
Dan entah salah entah benar .. tapi yang jelas saya masih berfikir bahwa menjadi guru adalah pengabdian.. bukan sekedar pekerjaan.
Hidup biarlah mengabdi walaupun tidak dipuji :)
Lovalia

0 komentar:

NEGERI DANGDUT SEMUA DIGOYANG

08.56 Unknown 0 Comments



 "Ini negeri dangdut, apa sih yang tidak bisa digoyang?" Akhirnya terdakwa paham

-Gibran Rakabumi-



Hmmm ... Dangdut is the music of my country , yes ?
Aduh, kenapa saya malah bertanya dengan kalimat sok English gitu ya ? Mungkin saya sedang terjangkit virus dangdut bahasa, uppss mana ada ? :)

Yups , dangdut musik aseli negeri ini. Siapapun yang mendengar musiknya walaupun malu-malu toh akhirnya bergoyang juga tanpa disadarinya. Tua muda semua kenal dangdut. Mengaku tidak suka dangdut tapi tiap hari asyik - asyik aja dengerin lagi dangdut dari rumah tetangga. Mengatakan dangdut musik kampungan ternyata kalau ada konser dangdut jogetnya paling depan. Dangdut, dangdut, dangdut....

Yah, negeriku negeri dangdut. Dangdut bukan musik kampungan apaagi murahan. Tidak , jangan katakan dangdut sebagai musik murahan, karena saya tidak akan rela anda menyebutnya demikan. Dangdut tidak hanya di panggung desa tapi kini merambah panggung politik juga. Mulai dari kampanye calon wakil rakyat sampai wakil rakyat yang main mata sama artis dangdut, lengkap sudah. Mulai dari kampanye air sampai suapan sendok emas di panggung politik.

Dangdut... dangdut...dangdut.

Padahal Sang Raja Dangdut sendiri telah menciptakan banyak syair lagu dangdut yang maknanya subhanallah begitu dalam dan menyentuh perasaan. Tapi sayangnya beberapa orang dari mereka yang duduk di kursi panas dewan sana lebih memilih untuk bergoyang dengan rupiah haram. kasus suap, korupsi, menjadi tontonan kita sehari - hari .

Lalu sekarang siapa yang kampungan ? Goyangan dangdut ataukah orang-orang yang memaksakan goyangan haram atas negeri ini ?

Ah sudahlah .... saya pun pusing bagaimana cara mengakhiri tulisan ini


 

Just Writting From Stalking : Tulisan di blog saya dengan label Gibranian ini hanya pengembangan hasil stalking saya di twitternya @GibranRakabumi. Nggak tau itu twitter asli apa nggak , tapi kalimatnya bagus-bagus, sederhana mengena pokok e. // Mengaku Pengagum sosok Gibran Rakabumi //

0 komentar:

PENDAKIAN : LAWU 3265 mdpl ANNIVERSARRY TIM 5A- GEMPA

19.52 Unknown 0 Comments

My TIM 5A minus Arik ( yang motret soale)
Berdiri kiri-kanan : Aris, Thonie, Adam, Alia, Imut
Jongkok kiri-kanan : Muji, Aries
4 November 2013- Ada sesuatu yang berbeda di pendakian kali ini. Karena ini pertama kalinya kami TIM 5A berpetualang dengan formasi lengkap ( Thonie, Imut, Muji, Adam, Alia, Arik, Aries, Aris). Jika saya pikir-pikir esok adalah genap 1 tahun TIM kami berdiri :) berarti juga first anniversarry GEMPA "Generasi Mahasiswa Pecinta Alam". Awal kami terbentuk pun di Gunung Lawu ini .

Seperti biasa basecamp pemberangkatan kami adalah Simsi's House alias rumahnya mas Imut. Bedanya jika biasanya kami berangkat pagi-pagi, kali ini kami berangkat siang hari, kurang lebih pukul 1 siang. Cukup nekat sebenarnya karena sejak awal berangkat mendung sudah menggelayut di langit. Tapi bukankah hujan adalah sahabat bagi para pecinta alam ? :)
 Ceiiliieehhh gayanyaa ... :D




Seperti tahun lalu kami akan merayakan tahun baru Islam di puncak Gunung Lawu. Orang Jawa bilang malam satu Suro. Cukup mendatangkan tantangan tersendiri selain karena momen yang termasuk disakralkan, pendakian kali itu juga kami lakukan di salah satu gunung yang termasuk deretan teratas gunung yang masih kental aura mistisnya. Perpaduan yang sungguh pas bukan… ^_^ Di waktu tersebut Gunung Lawu sedang ramai-ramainya dikunjungi.

Memasuki kota Magetan hujan benar-benar deras. Akhirnya kami memutuskan untuk berteduh, tapi begitu menyadari tempat berteduh itu adalah pemakaman, kami memutuskan berteduh cukup lama di sebuah rumah makan. Bukan karena kami takut hujan, tapi karena kami kelaparan. :D Selain itu kami harus menjemput dua pasukan tambahan, kawan-kawan Mas Adam (kawan kami juga tentunya)

Tahun ini kami pun kami memilih Cemoro Sewu sebagai jalur pendakian yang kami pakai. Selain karena lebih singkat, di jalur itu biasanya lebih ramai pendaki maupun penduduk sekitar yang melakukan kegiatan adat. Benar saja, begitu kami sampai di basecamp Cemoro Sewu, lautan manusia memenuhi jalanan dan warung-warung yang ada disana. Kami pun sempat kebingungan mencari lokasi parkir karena memang semuanya penuh. Namun akhirnya kami menemukan area parkir yang masih bisa menampung motor kami meski harus berjalan beberapa meter dari gerbang pendakian. Dari yang kami lihat saat melewati jalanan menuju basecamp.



Tenda kami di Basecamp
Setelah motor dipastikan aman, kami pun menuju gerbang pendakian untuk mengurus perijinan dan administrasi. Biaya administrasinya cukup Rp 7.500,- saja perorangnya. Di sekitaran gerbang pendakian sudah banyak tenda yang didirikan. Mungkin mereka cuma ngecamp disitu tanpa muncak atau mungkin juga hanya istirahat sejenak sebelum meneruskan mendaki ke puncak. Bisa dipastikan malam itu Cemoro Sewu rame banget, saking ramenya saat mendaki kita tak akan berjalan satu rombongan sendirian saja, pasti di depan maupun di belakang ada saja rombongan lain yang juga mendaki. Setelah memasak makanan dan makan malam kami memutuskan istirahat dan berangkat ke puncak besok setelah shubuh.
Masak-masak di POS II

Singkat cerita esok harinya sesudah makan pagi kami pun memulai perjalanan yang cukup menyenangkan hingga kami sampai di POS I. Saling menyapa pendaki lainnya yang tidak dikenal, berbagi cerita, berbagi tempat atau bahkan berbagi bekal adalah hal yang sangat menyenangkan yang hanya bisa ditemui saat kau mendaki kawan :). Keakraban dan persaudaraan itulah pendaki.

Usai POS I kami menuju POS II. Kami melanjutkan berjalan menapaki jalur pendakian yang didominasi batu terjal yang menanjak tersebut perlahan-lahan karena di sisi kanan dan kiri mulai banyak pendaki-pendaki yang tiduran di pinggir jalur pendakian. Kalau gak melihat dengan seksama bisa-bisa pas kita jalan mereka bisa terinjak tuh karena saking berserakannya pendaki yang tiduran di jalur pendakian.

Tak terasa satu per satu pos yang ada berhasil kami lewati dengan lancar. Hingga akhirnya sampai di Pos 4 dengan tanah berkapur putih nya. Rasanya tubuh ini sebenarnya ingin segera direhatkan karena letih dan kantuk yang perlahan makin bertambah intensitasnya, namun kami memutuskan lanjut saja berjalan hingga Pos 5 karena jaraknya nggak terlalu jauh dari pos sebelumnya.

Langit di sisi timur sudah mulai gelap, kabut mulai turun dan firasatku mengatakan malam ini akan terjadi badai  :(

Kami melihat salah satu tenda kami sudah terpancang di POS V. tentulah teman-teman yang sudah terlebih dahulu sampai sebelum kami yang memasangnya. Belum sampai kami memasang tenda, tiba-tiba hujan dan angin kencang turun bersamaan, benar firasatku... telur badai mulai menetas. Ya Allah ... lindungi kami :)

Sepertinya kami mengalami kesulitan untuk mendapatkan tempat mendirikan camp. Gimana nggak kesulitan coba, sudah ada puluhan tenda yang didirikan disana ditambah ada sebuah warung dadakan lagi. Warungnya luar biasa lho… Seperti warung-warung yang ada di tiap pos Gunung Lawu sebelumnya yang sekaligus menyediakan pondokan bagi pendaki untuk beristirahat atau pun tiduran, di Pos 5 pun ada. Mungkin karena bertepatan dengan malem satu Suro kali ya. Biasanya sih cuman ada di Pos 1, namun kali ini kalau dihitung-hitung yang tidak ada warungnya hanya di Pos 4 saja, karena memang tempatnya nggak begitu luas.
Menghangatkan diri dengan api
Bahkan apinya pun membeku :D
Setelah berjuang dengan menahan angin ekstra kencang yang membawa hawa super dingin di Pos 5, akhirnya kami mendapat lokasi mendirikan camp yang tepat meski tak begitu sempurna. Agak miring, nggak rata, cukup tertutup sih, yah gimana lagi emang sudah penuh. Karena dikejar waktu yang terus berjalan seiring dengan langit yang mulai menguning, seadanya pun jadilah.

Rencananya sih mau tidur bakal sejam dua jam dulu sebelum memasak makanan. Begitu tenda berdiri walau terpaan angin ribut terus menghantam tenda, kami pun mengisi perut dengan makan di warung sederhana itung-itung sebagai pengganjal perut sebelum tidur pagi, #lhoh...

Ahh, akhirnya bisa tidur. Walaupun saya dan mas Adam harus berperang histeris gara-gara serangan Muji #sensor…. haha

Angin yang ribut menghantam tenda membuat saya tidur tak terlalu pulas. Apalagi tengah malam banyak pendaki menggerutu karena menganggap tenda kami berdiri di tengah jalan :D padahal seingatku jalan menuju puncak ada di sisi berlawanan.


DI PUNCAK- Menikmati minuman karya mas Imut hahaha :D
rasanya aneh
Sekitar pukul 03.00 kami berangkat menuju puncak. Muji kami tinggal di tenda. Kondisiku sendiri fatal akibat perang kontroversial Muji :D Sebelum sampai di Warung Mbok Yem, kita akan melewati sebuah sumber mata air yang disekitarnya terdapat cerukan-cerukan tanah yang bisa digunakan untuk bersembunyi dari dinginnya udara. Namun sepertinya saat itu Sendhang Drajad sedang kering kerontang hanya mengucur sedikit saja, tapi tak apa lah. Selain itu juga terdapat sebuah warung lain yang sempat saya dan beberapa teman pakai untuk nginep saat pendakian Lawu bebrapa tahun lalu.





Di Puncak Hargo Dumillah
Setelah berjalan beberapa saat kami akhirnya sampai di Hargo Dumillah.Angin bertiup semakin kencang di puncak . Tapi setidaknya rindu terobati pada punca yang kupeluk sekian kalinya ini :)

Setelah membuat minuman hangat dan mengabadikan beberapa pose kenangan di puncak akhirnya kami memutuskan untuk turun.
Sisi Lain Hargo Dumillah
Alia with Mas Adam

Bojonegoro he he he :p










Kami membereskan tenda dan kali ini kami sungguh beruntung, di tengah perut yang keroncongan dan dahaga yang menyiksa ternyata warung di POS V kehabisan air sehingga kami tidak bisa membeli makanan dan minuman.
Kakak-kakakku , Sahabat-sahabat terbaikkuuuu
Perjalanan turun terasa menyenangkan. Saya sengaja berjalan pelan-pelan, membiarkan kawan-kawan berjalan terlebih dahulu dan menunggu saya di bawah nantinya. Hanya ingin menikmati suasana lebih mendalam. :)

Sesampainya di bawah seperti biasa saya pun "mencuri" beberapa wortel di kebun petani yang habis dipanen. Membuat orang-orang yang melihat saya menggenggam bunga-bunga wortel mengira itu adalah sedelweiss :D

tapi seperti biasanya pula wortel itu tertinggal dan tidak bisa saya bawa pulang ( atau memang tak ingin ikut pulang ).

Pukul 12.30 kami memutuskan kembali pulang ditemani hujan gerimis. Yah, itulah pendakian kawan, entah orang-orang kau kenal atau tidak, pasti akan saling menyapa dan membantu :)

Alhamdulillah tak sekalipun aku tinggalkan kewajiban kepada Tuhan untuk bersujud :)

Semoga tahun depan dan tahun-tahun berikutnya tetap bisa ke sini lagi :)

Lovalia
Foto, Doc.TIM 5A

0 komentar:

ALBUM FOTO : PENGUKUHAN KOMUNITAS PELAJAR PECINTA ALAM KEDUNGTUBAN ( KOMMPAK )

19.02 Unknown 0 Comments

Purwosuci, 30 Juni 2013
Ingatkah kalian kawan , setelah malam yang begitu menegangkan dengan penuh keberanian esok harinya kita berangkat menuju puncak Purwosuci. Di sanalah .... di sanalahkawan ... telah kita ikrarkan.. telah kita kukuhkan bahwa kita adalah Komunitas Pelajar Pecinta Alam Kedungtuban (KOMPPAK). Ya, kita telah mengukuhkan diri sebagai pelajar pecinta alam.

Berjanjilah kawan, meski kita tidak lagi menjadi pelajar, meski kita tidak lagi berlabel pecinta alam, tapi berjanjilah bahwa kita akan senantiasa belajar mencintai alam. Berjanjilah bahwa selamanya kita akan terus mencintai alam Allah ini .
Di atas Puncak Purwosuci
Di atas Puncak Purwosuci
Di atas Puncak Purwosuci
Di atas Puncak Purwosuci

Di Gua Pawon-Kedungtuban

Di Gua Pawon-Kedungtuban

Di Gua Pawon-Kedungtuban

Di Gua Pawon-Kedungtuban

Di Gua Pawon-Kedungtuban

Di Gua Pawon-Kedungtuban

Di Gua Pawon-Kedungtuban

Di Gua Pawon-Kedungtuban


Di Gua Pawon-Kedungtuban

0 komentar: