WISATA BLORA : SITUS CAGAR BUDAYA PURWOSUCI KEDINDING, KEDUNGTUBAN

18.59 Unknown 0 Comments

Kawasan ini dapat dikategorikan sebagai kawasan wisata spiritual dan arkeologis.  Merupakan sebuah situs cagar budaya yang terletak di Dukuh Kedinding, Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban sekitar 43 Km ke arah tenggara dari Kota Blora, tepatnya di puncak sebuah bukit kecil, tidak jauh dari situs prasejarah yang terletak di bawahnya.

Secara astronomis, situs Purwosuci berada pada 07° 08′ 50,7″ LS dan 111° 3018,0″ BT.  Mudah dijangkau kendaraan roda dua ataupun roda empat sampai ke jalan desa, serta jalan kaki sambil menikmati pemandangan alam untuk mencapai ke makam dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 500 m karena letaknya berada di puncak perbukitan..

Sumberdaya arkeologi di desa ini meliputi dua situs yang berasal dari kurun waktu yang berbeda, yaitu masa prasejarah dan masa Islam.

Lingkungan situs berupa tegalan yang secara aktif digarap oleh penduduk, dimana pernah ditemukan fosil hewan purba dan budaya manusia purba berupa alat serut dari bahan batu balsedon. Fosil dan budaya manusia purba tersebut berada di lingkungan endapan pasir dengan struktur silang siur di atas lapisan pasir konglomeratan yang merupakan teras sungai. Secara umum, situs yang secara keruangan sangat terbuka ini tidak tampak adanya perawatan maupun perlindungan khusus.

Sedang secara geografis Desa Kedinding berada di lembah dari dua bukit yang berbeda, yaitu Gunung Purwosuci dan Gunung Kedinding.  Di kedua lokasi tersebut, terdapat situs spiritual  yang berbeda sifat mitologisnya yang cukup terkenal dan hingga hari ini masih secara rutin diziarahi oleh masyarakat se-Kabupaten Blora. Makam Purwosuci berbentuk batu dengan ukuran halaman makam ± 49 m berada diatas perbukitan. Bangunan makam dibelilingi oleh dua lapis pagar khas era kerajaan Jawa kuno. Pagar luar berukuran 11 m X 8,80 m dibuat dengan batu-batu berukuran bolder dengan spesi pasir, gamping, dan semen merah.

Sementara pagar dalam berukuran 5,5 m X 4 m dibuat dengan bata berspesi pasir, gamping, dan semen merah. Walaupun telah rusak namun kekunaan makam masih tampak cukup jelas. Jirat makam dibuat dengan balok-balok batu putih, dan pada salah satu makam (sebelah barat) pada bagian sudut dasar jirat dilengkapi dengan ornamen berbentuk seperti antefiks candi. Sementara nisannya terbuat dari batu berbentuk empat persegi panjang dan selalu yang ditutupi/dibungkus dengan kain putih.

Menurut informasi juru kunci makam (plawangan) yaitu P. Rois, tokoh yang dimakamkan di Lokasi ini adalah Hadiwijaya dan istrinya Puspasariraji. Hadiwijaya adalah Tumenggung Panolan semasa Arya jipang (Arya Penangsang). Namun, menurut sumber lain,  makam Purwo Suci adalah makam seorang Adipati Panolan sesudah Ario Penangsang bernama Pangeran Adipati Noto Wijoyo. Di dalam halaman tersebut juga terdapat makam Nyai Tumenggung Noto Wijoyo. Karena jasa-jasanya yang sampai saat ini masih dikunjungi masyarakat untuk tujuan tertentu bahkan pernah dipugar oleh Bupati Blora pada tahun 1864 dengan memakai sandi sengkolo, Karenya Guna Saliro Aji (1864). . Sedangkan di Gunung Kedinding kemungkinan merupakan pagar dari petilasan yang sekarang telah runtuh termakan zaman. Lokasi petilasan disekelilingnya ditumbuhi jenis pohon rimba yang berusia tua dan berdiameter besar dengan kondisi penutupan tajuk yang rapat.
 


Makam Purwo Suci bisa diakses dengan kendaraan roda empat sampai ke jalan desa, dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh sekitar 500 meter. Sepanjang perjalanan kita akan ditemani pemandangan alam yang hijau dan asri. Kebun-kebun petani pun telihat sedap dipandang. Sebagian besar petani bertanam ketela pohon dan membuat kita seolah berada di perkebunan di luar daerah Blora.

Sekitar pertengahan tahun 2013 kompleks pemakaman ini mendapat renovasi. Kini makam tidak berada di tempat terbuka melainkan pada sebuah pondok kecil yang dikunci. Hal ini dapat dipahami karena banyak sekali pengunjung yang merusak makam. So... cintai warisan leluhur yaa ... tangannya jangan nakal.

Saya dan kawan-kawan sering sekali hangout ke tempat yang satu ini sekedar untuk hangout atau bahkan kegiatan organisasi.


Lovalia : Berbagai Sumber

You Might Also Like

0 komentar: