WISATA JAWA TIMUR : ADA KEPITING RAKSASA DAN NAGA DI KWAN SING BIO

01.10 Unknown 0 Comments

04092013-kelenteng.jpg 

Nah guys, ini tempat wisata terakhir yang kami kunjungi di Tuban hari ini : KLENTENG KWAN SING BIO. Nggak usah mikir aneh-aneh mengira kami mau numpang sholat Ashar di sini, apalagi ngater Sunti ziarah ke tempat leluhurnya... tidaaakk meskipun iya sih, muka Sunti pantes banget masuk sini hahaha piizzzz :D



Nggak seperti Klenteng batu Sam Po Kong, masuk ke Klenteng kwan Sing Bio GRATISSS tidak dipungut biaya. Kamu cukup perlu meninggalkan KTP aja kepada petugas piket di dekat gerbang masuk.

Nah guys saya pernah melihat dari berita media Klenteng Kwan Sing Bio adalah tempat ibadah Tri Darma yang paling banyak dikunjungi olah para wisatawan, baik dari dalam dan luar kota Tuban, seperti Surabaya dan Semarang, atau bahkan pengunjung dari Singapura, Malaysia dan China.  Wooww kenapa coba ? Mungkin karena GRATIS ? :D hahah ngawur


Kelenteng Kwan Sing Bio memang tampak seperti bangunan kelenteng pada umumnya. Didominasi warna merah, kuning dan hijau  yang  terang   pada bangunannya dengan  banyak hiasan Naga, lampion dan  lilin berbagai ukuran. Dan tentu saja   bau dupa dan hio yang senantiasa menguar dari dalam kelenteng.Namun ternyata ada banyak kisah menarik di kelenteng yang berada sekitar 2 km arah barat dari  pusat kota  ini.

Kelenteng Kwan Sing Bio berada di Jalan  Raya R.E. Martadinata , Tuban – Jawa Timur.  Cukup  mudah menuju  ke kelenteng ini karena lokasinya yang berada di  tepi jalan raya utama jalur Pantai Utara Jawa dengan  banyak angkutan umum yang melintasinya.

Klenteng ini menghadap langsung ke laut lepas dan banyak yang percaya setiap orang yang berdoa di sini akan terkabul doanya. Klenteng Kwan Sing Bio merupakan klenteng yang megah dan salah satu icon di Tuban. Saat Imlek tiba, klenteng ini banyak dikunjungi oleh mereka yang ingin melihat kemeriahan Tahun Baru Cina ini, dimana terdapat pertunjukan barongsai, pertunjukan wayang titi, pesta kembang api hingga atraksi kung fu.



Hiasan Satwa Bermakna Simbolis

Dari banyak artikel yang saya baca Kelenteng Kwan Sing Bio menganut  ajaran Tri Dharma  yaitu Budha, Tao dan Konghucu dengan pemujaan pada dewa utamanya yaitu Dewa Kwan Kong.  Selaras dengan arti nama Kwan Sing Bio yang berarti kelenteng untuk memuja dan menghormati Dewa Kwan Kong.

Sebelum memasuki kelenteng Kwan Sing Bio, sebuah gerbang dengan bentuk khasnya akan menyambut pengunjung kelenteng. Di bagian atas gerbang itu terdapat hiasan seekor kepiting yang berukuran cukup besar. Di Indonesia, hiasan kepiting itu konon cuma  ada di kelenteng ini. Waah kalau begitu saya harus segera membuat kepiting yang lebih besaaarrrr :D

Hiasan kepiting yang seolah menjadi ikon Kelenteng Kwan Sing Bio itu  ternyata berkaitan dengan sejarah awal  kelenteng yang diperkirakan dibangun pada abad 18 ini.  Karena dulunya , lokasi dibangunnya kelenteng ini adalah daerah tambak dengan banyak hewan kepiting hidup dan berkembang biak di sekitarnya.

“ Untuk mengenang bagian dari sejarah tempat awal dibangunnya kelenteng Kwan Sing Bio itulah  kemudian digunakan hewan kepiting sebagai hiasan di kelenteng , “ ujar salah seorang Bapak yang iseng-iseng saya tanyai.
Kwan Sing Bio
Tak hanya itu, hewan kepiting itu ternyata juga bermakna simbolis karena dipercaya dapat memberi perlindungan  pada kelenteng dan umatnya dari pengaruh unsur-unsur jahat sekaligus mengusirnya.

Makna-makna simbolis tentang nilai-nilai kehidupan itu  juga terdapat pada banyaknya hiasan satwa pada beberapa bagian bangunan kelenteng baik yang berupa relief, patung, lukisan dan sebagainya.

Sekitar 5 meter tepat di belakang gerbang, bangunan utama kelenteng Kwan Sing Bio berdiri dengan anggunnya. Di bagian depan kelenteng dan di dalam bangunan utama pada sebelah kanan dan kiri pintu masuk terdapat sepasang patung singa dengan posisi duduk .  Patung singa ini juga bermakna simbolis sebagai kekuatan dan penjaga kelenteng.  Kenapa mereka nggak sewa satpam aja ya buat jaga ?



Nah karena ketika saya berkunjung ke sana Klenteng sedang dipugar di beberapa tempat dan kita nggak boleh masuk, makanya artikel tentang ruangan-ruangan dalam Klenteng ini saya ambil dari berbagai sumber .  Lumayanlah buat tambahan wacana.

Arca Dewa Kwan Kong

Bangunan utama kelenteng Kwan Sing Bio terbagi menjadi 3  bagian ruangan dengan banyak petugas kelenteng yang hilir mudik membantu keperluan umat kelenteng. Ruangan yang pertama di bagian depan untuk membakar dupa dan hio dengan terdapat banyak lilin berbagai ukuran . Di ruangan ini sambil membakar dupa atau hio, umat  kelenteng bersembahyang dengan menghadap utara, ke arah laut.

Sedangkan di ruangan yang kedua yang berada di bagian tengah digunakan untuk melakukan  sembahyang dan juga menaruh buah-buah persembahannya.

Untuk ruangan ketiga yang terdapat di bagian belakang inilah terdapat Arca Dewa Kwan Kong dan arca dewa-dewa lainnya yang dikeramatkan. Umat dan pengunjung kelenteng dilarang keras untuk memotret ruangan ini dengan segala isinya. Waahhh jadi penasaran :D

Di depan arca Dewa Kwan Kong inilah biasanya umat atau pengnjung kelenteng melakukan ritual jiam sie untuk berbagai keperluan seperti kelancaran usaha, kesehatan dan pengobatan atau sekedar  untuk menerawang peruntungan dan nasib pada karir, jodoh dan sebagainya.  

Kompleks kelenteng Kwan Sing Bio memiliki luas areal  sekitar 4-5 hektar dengan berbagai bangunan dan fungsi,  yang menjadikan kelenteng ini dikenal sebagai kelenteng yang paling besar dan luas di Indonesia.

Di sebelah barat  kelenteng terdapat ruangan untuk  pembaca jiam sie,  kantor, berlatih barongsai dan liang-liong,dan  stand souvenir. Sedangkan di sebelah  timur terdapat  ruangan Altar Tri Nabi untuk beribadah umat Tri Darma. Di ruangan ini  terdapat arca  Nabi Khong Hu Cu, Nabi Lao Tze dan Budha Gautama. Di dekat pintu masuknya terdapat   pajangan seekor harimau yang telah diawetkan. Ada juga  panggung mini untuk pementasan kesenian wayang potehi.


Legenda Sembilan Gada Suci

Di belakang bangunan utama kelenteng terdapat taman yang disebut Taman Dua Naga karena disana terdapat patung sepasang  naga.

Yang menarik, di belakang taman itu terdapat  bangunan  Sembilan  Gada Suci untuk menyimpan bendera dan panji-panji, barongsai, dan liang-liong khusus untuk persembahyangan dan pemujaan Dewa Kwan Kong, Di dalam ruangan yang berkaca ini  juga terdapat patung Dewa Kwan Kong yang berukuran cukup besar.

Sementara di bagian luarnya pada sebelah kanan-kiri dan depan terdapat patung-patung para tokoh  pembesar dalam sejarah dan legenda China. Patung-patung itu ditampilkan dengan penggarapan pada ekspresi, detail  dan  warna yang cukup bagus dan menarik.

Di belakang bangunan  Sembilan Gada Suci terdapat ruangan semacam aula  yang cukup luas dengan relief-relief  berisi kisah legenda China  yang berukuran cukup besar  pada dinding di  bagian barat dan timur.

Pada langit-langit ruangan ini terdapat ornament bergambar lambing umat Tri Darma yaitu Swastika ( Budha ) , Yin dan Yang ( Khong Hucu )  dan Genta Rohani ( Konfusius ). Katanya ruangan ini dulunya digunakan sebagai tempat menginap bagi umat atau pengunjung yang ingin bermalam dengan menggelar karpet atau matras yang disediakan oleh pihak kelenteng.

Welcome to my palace :D
Melangkahkan kaki  keluar dari ruangan ini di bagian belakangnya terdapat halaman yang sangat luas. Di halaman inilah terdapat bangunan yang cukup megah laksana istana kaisar China lengkap dengan gerbang, taman , kolam dan jembatan penghubung .

Keren kan ?

Ini istana pribadi saya haha
Di klenteng ini juga ada bangunan yang cukup menarik dan artistik yang digunakan  sebagai panggung terbuka untuk pentas kesenian ala Tionghoa.  Banyak pengunjung yang masuk ke istana ini untuk menikmati keindahannya sambil tak lupa berfoto ria.

Di sebelah barat terdapat bangunan yang berfungsi sebagai tempat makan dan dapur umum. Siapapun dan kapan pun boleh makan disana secara gratis dengan jenis makanan  yang disediakan oleh pihak kelenteng.
 
Di belakang  bangunan pangggung kesenian  ini  terdapat bangunan bertingkat yang besar dan   megah dengan hiasan kepiting di bagian atasnya . Seolah  belum lengkap, di  kompleks  kelenteng ini  rencananya juga menyusul akan dibangun Pagoda Sembilan Lantai yang sangat megah.

Selain relief dan patung naga dan singa ,pada beberapa bagian bangunan di kelenteng   juga terdapat relief bergambar burung phoenix ( Feng ), kuda bertanduk atau Unicorn ( Kili ), kuda ( Ma), rusa, bangau dan harimau dengan arti filosofisnya masing-masing.  
The Great Wall

Ada hal yang menarik di  lorong pintu masuk di  sebelah barat kelenteng yang terdapat pilar-pilar berhiaskan relief naga dan burung Hong. Selain itu juga terdapat relief berukuran jumbo dengan  nuansa tiga dimensinya. Relief itu bergambar Candi Borobudur dan Peta Indonesia di dinding sebelah barat, kemudian Tembok raksasa dan peta Republik Rakyat China di dinding sebalah Timur. Hmmm .... mungkinkah ini hubungan yang sangat erat antara Indonesia dan China ?? Kebetulan kami masuk dan keluar melalui pintu ini
 
Borobudur

Republik Indonesia

Republik Rakyat China




Ritual Tolak bala

Kelenteng Kwan Sing Bio sering digunakan sebagai tempat untuk  ritual Ciswak atau Fung Shen . Keduanya adalah ritual untuk membuang sial bagi orang yang sedang bermasalah pada kehidupannya  atau yang merasa shio-nya  jiong ( bertentangan)  dengan tahun yang sedang dijalani.

Kedua ritual itu dilakukan dengan membeli seekor atau beberapa ekor penyu atau kura-kura  dan menuliskan doa-doa dan nama yang bersangkutan pada tempurung (karapas) penyu atau kura-kura dalam huruf  Cina. Ritual dilakukan  di halaman kelenteng oleh petugas pembaca Jiam sie.

[]Lovalia : berbagai sumber


You Might Also Like

0 komentar: